Minggu, 28 Desember 2014

Perbedaan antara Teis, Ateis, dan Agnostik

Muhammad Rohman Al Halim
15110290
3KA19

Pusat perbedaan antara teis, ateis, dan agnostik terletak pada keyakinan akan konsep Tuhan.
Perbedaan antara ketiga kategori terletak pada interpretasi dan keyakinan mengenai keberadaan “Tuhan”.
Bagi sebagian orang, Tuhan berarti sesuatu yang tertinggi sekaligus sebagai pencipta alam semesta.
Sebagian yang lain tidak mempercayai keberadaan Tuhan, sedangkan yang lain masih ragu dan berada diantaranya kedua kategori sebelumnya.

Teis

Teis adalah orang yang percaya pada teisme. Teisme merupakan iman dan kepercayaan akan adanya Tuhan atau makhluk Ilahiyah.
Teis meyakini keberadaan Tuhan sebagai makhluk tertinggi dan pencipta alam semesta.
Mereka memiliki kepercayaan yang tidak bersyarat dan tidak dipertanyakan kepada Tuhan beserta dengan sifat-sifatnya.

Ateis

Ateisme berarti ketidakpercayaan akan adanya Tuhan dan pada apapun yang bersifat Ilahiyah.
Ketidakpercayaan mereka didasarkan pada tidak adanya bukti akan adanya Tuhan serta sains yang tidak bisa memverifikasi adanya sesuatu yang bersifat Ilahiyah.
Ateis tidak memiliki iman dalam bentuk apapun. Mereka percaya bahwa hidup adalah sebuah proses di mana tidak ada ruang untuk keberadaan Tuhan.

Agnostik

Agnostik, di sisi lain, bukanlah teis maupun ateis. Agnostik merupakan kelompok yang ragu atas keberadaan Tuhan.
Mereka tidak bisa secara pasti mengatakan bahwa mereka percaya atau tidak percaya akan keberadaan Tuhan.
Agnostik percaya bahwa seseorang tidak dapat menentukan apakah Tuhan itu ada atau tidak, sehingga memilih menjalani kehidupan sesuai dengan seperangkat keyakinan terlepas dari kepercayaan mengenai ada atau tidaknya Tuhan.
Mereka merasa bahwa mengetahui apakah Tuhan ada atau tidak bukanlah suatu hal yang penting.

Agnostik Vs. Ateis

Titik perbedaan utama antara agnostik dan ateis terdapat pada kepercayaan atas keberadaan Tuhan.
Ateis sama sekali menolak percaya pada setiap yang bersifat supranatural. Mereka dengan tegas tidak mempercayai keberadaan Tuhan.
Ateis berargumen bahwa jika Tuhan benar ada dan ingin manusia mengetahui keberadaanNya, maka Tuhan seharusmya menciptakan situasi atau menunjukkan diri dengan jelas agar manusia mudah mengetahuinya.
Disisi lain, terdapat dua golongan agnostik yaitu agnostik empiris dan agnostik humanis.
Agnostik empiris percaya bahwa ada kemungkinan akan keberadaan Tuhan, sedangkan agnostik humanis menganggap perdebatan akan eksistensi Tuhan bukan merupakan hal penting.
Agnostik humanis menjalani hidup dengan panduan moral yang bersifat sekuler tanpa harus terikat dengan norma agama atau kepercayaan tertentu. Keyakinan ini sesuai dengan semboyan “live and let live”.
Beberapa agnostik terkenal adalah Charles Darwin, Thomas H. Huxley, dan Francois M. Arouet, yang lebih dikenal sebagai Voltaire dan dianggap sebagai bapak agnostisisme.

sumber :
http://www.amazine.co/22731/perbedaan-antara-teis-ateis-dan-agnostik/

1 komentar:

  1. Kritikku terhadap agama untuk mencegah terorisme
    Ada tambahan kedelapan, B paragraf 1a, 1b, dan 11,1a,5,8
    1. tentang mereka orang yang rela dan berani disiksa sampai mati pada masing-masing agama... paragraf 1a dan 1b
    2. tuhan menganiaya karena potensi kejahatan yang dibuatnya... paragraf 2
    3. tidak adil antara muslim sejak lahir, kafir sejak lahir dan muhammad... paragraf 5
    4. langit 7 lapis dan lainya hanya sangat kecil dibanding seluruh alam semesta dan bisa hanya penyesatan setan setelah setan tahu beberapa, tapi hanya pada hal kepercayaan... paragraf 11
    5. jika normal, fungsi diri baik, dan cobaan tidak pernah terlalu berat maka tidak ada manusia yang gagal ... paragraf 18-20
    6. tuhan dapat menyelesaikannya dengan lebih baik. manusia bukan pemimpin di bumi ... paragraf 21
    7. arti aniaya ... paragraf 23
    8. tuhan juga punya andil dalam kejahatan dan penganiayaan karena dialah pencipta segala yang ada termasuk potensi ... paragraf 26
    http://harmikel-mywillbetterthangodwill.blogspot.com/2013/10/kritik-terhadap-agama-kesalahan-konsep.html

    BalasHapus