15112090
2KA19
Tugas Teori Organisasi Umum 2
Menceritakan Pengambilan Keputusan Terberat
Sebuah
keputusan “Besar” tentunya sudah mengalami penelaahan, sudah dianalisa mengenai
dampak dan resiko yang ditimbulkan. Napoleon Bonaparte tahu betul, resiko apa
yang ia harus ambil ketika membutuskan untuk menguasai daratan Eropa. Keputusan
yang tak mungkin ditarik lagi, dan hasilnya adalah sebuah catatan sejarah. Yah,
hidup kita diawali dengan sebuah keputusan, kemana kita melangkah, apa yang
kita tuju. Bagaimana sebuah keputusan mampu merubah jalan hidup kita
selamanya.. Lagi2 keputusan yang berat dan dilematis. Kemampuan kita
mempelajari dan menerawang apa yang akan terjadi mungkin sangat diperlukan,
disertai memohon petunjuk yang diatas.
Dalam Hidup ini, pasti setiap orang pernah dihadapkan pada sebuah keputusan
yang berguna untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Baik atau buruk dari
akibat keputusan yang kita ambil tidak dapat kita ketahui sebelumnya, Namun
dalam mengambil keputusan pasti ada beberapa pertimbangan seperti berikut ini :
· Aspek
Manfaat
Dalam memutuskan masalah kita harus memilih solusi yang
paling banyak manfaatnya.
· Aspek
Resiko
Setiap pilihan keputusan selalu beresiko, maka kita harus
memilih yang paling kecil resikonya.
· Aspek
Waktu
Keputusan sebaik apapun tetapi waktunya tidak tepat maka
akan sia-sia bahkan sangat berbahaya.
Dari aspek-aspek tersebut, maka dalam pengambilan keputusan haruslah diputuskan
sebijak-bijaknya. Dan berikut ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam
pengambilan keputusan terberat yang terjadi dalam hidup saya.
Ketika saya akan memasuki SMA waktu kelas 9 dari sekolah saya, saya sangat
bingung sekali apakah yang akan saya lakukan ketika lulus kelak ? pilihan yang
dihadapkan saya pada saat itu yaitu :
· Kuliah
· Bekerja
· Kuliah sambil bejerja
Pada saat SMP kelas 9 tepatnya dimana kita akan memasuki bangku SMA, saya sangat bingung ingin meneruskan kemana, teman-teman yang akrab di SMP semuanya masuk ke SMA, sebenarnya saya juga mau masuk SMA bareng teman" saya, dan orang tua saya menyuruh masuk SMK katanya biar kalo udah lulus langsung kerja, dan akhirnya saya masuk ke SMK, di saat itu saya sangat bingung sekali, ada 2 pilihan yang sangat berat, di sisi lain saya ingin menikmati masa SMA dengan teman" SMP, tetapi apa boleh buat, SMA yang menerima temen" SMP saya sudah menutup pendaftaranya, karena waktu itu saya sangat sibuk dengat remedial nilai dan tugas", dan akhirnya saya pun masuk SMK, walaupun ada rasa menyesal tidak bisa bareng" teman lagi,
Kesimpulan
Dari apa yang telah saya ceritakan dan contoh kasus nya.
Bahwasanya bekerja keraslah kuncinya, jangan lah
berdiam diri saja karna jika kita tidak bergerak semuanya juga tidak akan
berjalan sesuai keinginan kita.
Sumber
Pengalaman Pribadi