Nama : Muhammad Rohman Al-halim
Npm : 15112090
Kelas : 2KA19
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Arti Penting Komunikasi dalam Organisasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Depok, 5 September 2013
Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN PENULISAN
Bab 2 Pembahasan
2.1. PENGERTIAN
ORGANISASI SECARA UMUM DAN MENURUT PARA AHLI.
2.2. MACAM-MACAM ORGANISASI
2.3. STURUKTUR ORGANISASI
2.4. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
2.5. PRINSIP
PRINSIP DARI SEBUAH ORGANISASI
2.6.
TUJUAN ADANYA ORGANISASI
Bab 3 Penutup
3.1. KESIMPULAN
3.2. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang organisasi selalu merupakan pembicaraan yang menarik, apalagi organisasi kemahasiswaan. Kenapa? Pertama, kegiatan manajemen organisasi jelas merupakan kegiatan yang ‘unik’, karena perpaduan dari ilmu, ketrampilan, bakat dan seni.Kedua, pelakunya adalah mahasiswa yang disebut-sebut sebagai manusia kreatif, inovatif, semangat dan dinamis. Dan ketiga, organisasi kemahasiwaan jelas berbeda dengan organisasi pada umumnya. komunikasi merupakan elemen terpenting dalam organisasi dan manajemennya. Secara umum setiap manusia yang hidup dalam masyarakat, akan terlibat dengan yang namanya komunikasi. Hal tersebut terjadi karena manusia pasti berhubungan secara social dapat dikatakan komunikasi apabila ada dua orang atau lebih saling berbicara atau menyampaikan informasi. Pengertian komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dan jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa.
Komunikasi dapat dilakukan ada secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster dan sebagainya
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Komunikasi dapat dilakukan ada secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster dan sebagainya
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang yang telah dijabarkan di atas penulis
merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan dan arti
pentingnya bagi suatu organisasi sebagai berikut:
1. Apa
pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan Kepemimpinan ?
2. Bagaimana
syarat menjadi seorang pemimpin yang baik ?
3. Bagaimana
teori munculnya seorang pemimpin ?
4. Apa saja tipe
– tipe kepemimpinan itu dan cirri khusus yang dimilikinya ?
5. Contoh kasus apa yang terjadi saat ini
dengan pembahasan makalah ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis memiliki tujuan untuk:
1. Mengetahui
pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan Kepemimpinan
2. Mengetahui
syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik
3. Mengetahui
teori yang mendasari munculnya seorang pemimpin dalam organisasi
4. Mengetahui
beberapa tipe kepemimpinan serta pengertiannya
5. Mengetahui dan dapat menganalisis arti
penting kepemimpinan dalam organisasi dan kaitannya dengan masalah yang baru
saja terjadi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN
ORGANISASI SECARA UMUM DAN MENURUT PARA AHLI.
A. Pengertian organisasi secara umum
Pengertian organisasi secara umum adalah tempat
(wadah) sekumpulan orang untuk bertukar pikiran, bekerjasama, terkendali dan
terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber
daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan
beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.
Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai
tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang
terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional
organisasi dengan terencana.
B. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.2. MACAM-MACAM TEORI ORGANISASI
B. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.2. MACAM-MACAM TEORI ORGANISASI
A. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau
disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah
lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano
dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la..
si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah
begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab
manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti
sesuai kehendak pemimpin.
v Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan,
kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi
organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi
formal:
Ø Sistem kegiatan yang terkoordinasi
Ø Kelompok orang
Ø Kerjasama
Ø Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung
pada empat kondisi pokok:
Ø Kekuasaan
Ø Saling melayani
Ø Doktrin
Ø Disiplin
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal
adalah:
Ø Pembagian kerja (untuk koordinasi)
Ø Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan
horizontal)
Ø Struktur (hubungan antar kegiatan)
Ø Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
i.
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu
Sosiologi
ii.
ADMINISTRASI Langsung dari praktek
manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
iii.
MANAJEMEN ILMIAH Langsung dari
praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950.
Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina
& Romawi”.
i.
Teori Birokrasi
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant
Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic
Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan
prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin
dicapai.
v Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
1.
Pembagian kerja
2.
Hirarki wewenang
3.
Program rasional
4.
Sistem Prosedur
5.
Sistem Aturan hak kewajiban
6.
Hubungan antar pribadi yang
bersifat impersonal
ii.
Teori Administrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick
dari Eropa dan James D. Mooney, Allen
Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis
tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale”
diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika
1940.
v 14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
1.
Pembagian kerja
2.
Wewenang & tanggung jawab
3.
Disiplin
4.
Kesatuan perintah
5.
Kesatuan pengarahan
6.
Mendahulukan kepentingan umum
7.
Balas jasa
8.
Sentralisa
9.
Rantai Skalar
10.
Aturan
11.
Keadilan
12.
Kelanggengan personalia
13.
Inisiatif
14.
Semangat korps
v Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
a)
Kegiatan Teknikal (Produksi,
Manufaktur, Adaptasi)
b)
Kegiatan Komersil (Pembelian,
Penjualan, Pertukaran)
c)
Kegiatan Financial (penggunaan
optimum modal)
d)
Kegiatan Keamanan
e)
Kegiatan Akuntansi
f)
Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s
FUNCTIONALISM” yaitu:
A.
Perencanaan
B.
Pengorganisasian
C.
Pemberian perintah
D.
Pengkoordinasian
E.
Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan
sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi
merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang
harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
1. Prinsip Koordinasi
2. Prinsip Skalar & Hirarkis
3. Prinsip Fungsional
iii.
Teori Manajemen Ilmiah
Dikembangkan tahun
1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR).
Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah
organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop
Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before
the Special House Comitte”. Dari tiga
makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih
dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai
“BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
v Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
1.
Menggantikan metode kerja dalam
praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
2.
Mengadakan seleksi, latihan dan
pengembangan karyawan
3.
Pengembangan ilmu tentang kerja,
seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
4.
Perlu dikembangkan semangat dan
mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
B. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik
disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat
ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori
klasik. Teori ini menekankan pada
“pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
ataupun kelompok kerja”.
v HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo
menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku
tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari
pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam
organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap
organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi
percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan
Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika.
Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan
bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan
dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja
Neoklasik memandang perlunya:
a)
Partisipasi
b)
Perluasan kerja
c)
Manajemen bottom_up
C. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat
ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern
sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang
memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat
bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa
dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan
yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan
dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
D. TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
v Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi
sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga
terlihat lebih menyeluruh.
v Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical
sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi
dan banyak variable yang dipertimbangkan.
2.3.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah susunan (bagian-bagian) dalam organisasi yang mempunyai tugas atau wewenang yang sudah ditentukan. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun eksternal.
Struktur organisasi adalah susunan (bagian-bagian) dalam organisasi yang mempunyai tugas atau wewenang yang sudah ditentukan. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun eksternal.
2.4.UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Menurut Keith Davis
ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi , sebagai berikut :
a)
Unsur pertama, bahwa partisipasi
atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan
perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
b)
Unsur kedua adalah kesediaan
memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti,
bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
c)
Unsur ketiga adalah unsur tanggung
jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota.
Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness.
Keith Davis juga
mengemukakan jenis-jenis yang ada dalam organisasi ,antara lain :
1)
Pikiran
2)
Tenaga
3)
Pikiran dan Tenaga
4)
Keahlian
5)
Barang
6)
Uang
Agar suatu
partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan
persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu sebagai berikut ini:
i.
Waktu. Untuk dapat berpatisipasi
diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan
yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai
apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta
ii.
Bilamana dalam kegiatan
partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar
tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negative
iii.
Subyek partisipasi hendaknya
relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu
tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya
iv.
Partisipasi harus memiliki
kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas
lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun
belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator
v.
Partisipasi harus memiliki
kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa
yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran
yang efektif atau berhasil
vi.
Para pihak yang bersangkutan bebas
di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan
vii.
Bila partisipasi diadakan untuk
menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok,
artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan
ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan.
Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Berikut
Jenis-jenis Organsasi yaitu sebagai berikut :
A. Organisasi
Formal meliputi
a.
Organisasi Olahraga
b.
Organisasi Sekolah
c.
Organisasi Negara
B. Organisasi
Informal Meliputi
a.
Organisasi Politik
b.
Organisasi Sosial
c.
Organisasi Mahasiswa
2.5. PRINSIP
PRINSIP DARI SEBUAH ORGANISASI
Ada
beberapa prinsip dari sebuah organisasi yaitu :
1.
Bahwa Organisasi Harus Mempunyai
Tujuan yang Jelas,ini hal mutlak yang harus dimiliki sebuah organisasi ,mau
dibawa kemana suatu organisasi ini ,sehingga organisasi harus punya misi dan
visi yang jelas agar tidak berhenti di tengah jalan .
2.
Bahwa harus ada kepemimpinan,hal
ini penting agar sebuah organisasi dapat berjalan di bawah koordinasi ,perintah
,pengawasan yang tepat.
3.
Bahwa harus ada pembagian
pekerjaan,ya hal ini penting karena organisasi terdiri dari berbagai struktur
anggota didalamnya ,dan setiap anggota mempunyai tugas masing masing.
4.
Bahwa organisasi harus ada
tanggung jawab ,sebuah organisasi merupakan tanggung jawab semua elemen
didalamnya ,bukan hanya tanggung jawab ketua/pemimpin ,tapi merupakan tanggung
jawab bersama
2.6. TUJUAN ADANYA ORGANISASI
Tanpa
adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja
sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama
dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu
dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatu organisasi yang berjalan tanpa tujuan adalah sama halnya dengan ular
berjalan tanpa kepala, suatu organisasi berjalan dengan baik karena didukung
oleh tujuan yang jelas. Tujuan merupakan sebuah rel yang mengarakan kita ke
satu arah yang tepat sesuai dengan harapan kita.
Dengan
mengikuti organisasi, seseorang dapat
mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, seseorang juga akan memiliki kemampuan
lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dan .
Selain itu, dalam organisasi juga bisa melatih soft skill seseorang.
Orang
cenderung ikut serta dalam kegiatan organisasi dikarenakan dalam organisasi,
seseorang bisa mendapatkan ilmu yang mungkin tidak didapatkannya selama bangku
pendidikan. Seperti mengatur jalannya kegiatan, mengenal karakter
orang-perorang, mengatur waktu dengan baik, mengasah softskill, membentuk jiwa
kepemimpinan, mengatur cara berkomunikasi yang baik. Dan masih banyak lagi.
Selain itu, dengan mengikuti organisasi juga bisa memperluas jaring pertemanan.
Organisasi mampu membangun karakter diri yang matang dalam berpikir, pandai
dalam bersosialisai, kritis dalam menyikapi permasalahan dan melatih
kebersamaan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Orang yang berhasil
di organisasi kelak tak canggung lagi berbicara di depan umum.
Didunia ini, tak ada satu pun orang yang
sukses tanpa pernah mengikuti sebuah organisasi.
Organisasi apapun itu. Jadi, organisasi memiliki peranan yang sangat penting untuk keberhasilan seseorang di masa yang
akan datang. Orang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam kegiatan organisasinya.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
memiliki arti penting dalam masyarakat
karena organisasi dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif
dalam lingkungan & kehidupannya,organisasi bisa sebagai pendukung proses
sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat,yang paling utama
organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang
berbeda bedaTanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk
melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui
bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi
dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan mengikuti organisasi,Masyarakat dapat mengaktualisasikan dirinya. Selain itu,
masyarakat juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang
tidak pernah ikut organisasi dan . Selain itu, dalam organisasi juga bisa
melatih soft skill seseorang.
Didunia ini, tak ada satu pun orang yang sukses tanpa pernah mengikuti
sebuah organisasi. Organisasi apapun itu. Jadi, organisasi memiliki peranan
yang sangat penting untuk keberhasilan seseorang di masa yang akan datang.
Orang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam kegiatan organisasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Rujukan Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive Communication, Charles E. Merril Publishing Company, Columbus, Ohio. Effendy, 1989, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung. Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen, BPFE,Jogyakarta Muhammad, Arni, 1995, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta. Liliweri, Alo, 1997, Sosiologi Organisasi, Citra Aditya Bakti, Bandung. Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga, Jakarta
Afwan, ana ijin copas makalahnya yah ^^
BalasHapussip gan
Hapusijin copas buat referensi Thesis Gan...
BalasHapusijin copas buat referensi Thesis Gan...
BalasHapusLuar biasa materinya lengkap sekali... Semoga kebaikannya dicatat sebagai amal kebaikan. Amin
BalasHapusLUAR BIASANYA MATERINYA
BalasHapusMy blog
SEMOGA BERGUNA ILMU NYA
BalasHapusMy blog
izin copas bosku buat nambah referensi
BalasHapus