Muhammad Rohman Al Halim
15110290
3KA19
Bahasa Indonesia?
15110290
3KA19
Bahasa Indonesia?
Satu hal yang kita ketahui dengan jelas
mengenai Bahasa Indonesia adalah suatu bahasa yang kita gunakan sehari-hari,
bahasa yang kita kenal sejak pertama kali bisa berbicara, bahasa yang diajarkan
oleh kedua orang tua kita hanya sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain,
bahasa yang diajarkan secara mendalam di sekolah mulai dari tata cara penulisan
pengejaan yang baik dan benar hingga penggunaannya untuk hal-hal yang formal
seperti penulisan surat ataupun karya ilmiah.
Berikut saya akan membahas lebih mendalam
mengenai peranan dan fungsi Bahasa Indonesia dari beberapa sumber yang berbeda.
Kedudukan Bahasa Indonesia dalam UUD’45
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai
bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai
dengan Undang-Undang Dasar 1945. “kami poetera dan poeteri
Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia”. itulah
penggalan dari isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928. Lahirnya
Sumpah pemuda merupakan sebuah awal menjadikannya bahasa Indonesia sebagai
bahasa Negara.
·
Sebagai Bahasa Nasional
Sebagai lambang kebanggaan dan identitas
nasional, Bahasa persatuan kita, memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur
bangsa yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari
tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh tak acuh. Indonesia memiliki
banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir di setiap daerah. Pastinya,
tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika berkomunikasi antar sesama.
Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa
pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan antarbudaya dan daerah.
·
Sabagai Bahasa Negara
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional” yang diselenggarakandi Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
memiliki fungsi sebagai : bahasa dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentinganperencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menjadi bahasa resmi
kenegaraan, pengantar di lembaga-lembaga pendidikan/ pemanfaatan ilmu
pengetahuan, pengembangan kebudayaan, pemerintah dll.
Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia
·
Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah “Karya Tulis
Ilmiah”
Sering kali pada konteks ilmiah bahasa
diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan,
penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan
tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya.
Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan ialah dalam pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan harus mengikuti EYD.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal
yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara
lain :
·
Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi
bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan
pemakaian tanda baca.
·
Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk
ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
·
Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah,
tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah
sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap
padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun,
walaupun, meskipun, sekalipun.
·
Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya,
bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta
lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam
tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam
tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
·
Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama
gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin,
S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan
tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang
berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
·
Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata
bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal
sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut.
Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan
tinggi itu.
·
Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda
pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat
atau aprostop (').
·
Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
·
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor
kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan.
Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan
tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata
yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata
dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
Jadi dapat disimpulkan peranan dan fungsi
bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Karena hasil baik dari
penulisan ilmiah tidak lepas dari segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
·
Sebagai Alat Untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Menurut Sunaryo (2000
: 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh
dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata
memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya
yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai
prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin
dari daya nalar (pikiran).
Bahasa Indonesia juga
digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media
massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat
dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa
bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana
komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka
sehingga mampu mengembangkan dan menjalankan fungsinya sebagai sarana
komunikasi masyarakat modern.
Semakin berkembangnya
teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan
pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang
politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara
tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia,
sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan
dan perkembangan IPTEK itu.
Fungsi Bahasa Indonesia
· Secara umum fungsi bahasa sebagai alat komunikasi: lisan maupun
tulis
·
Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat
komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut
1.
Fungsi informasi
2.
Fungsi ekspresi diri
3.
Fungsi adaptasi dan integrasi
4.
Fungsi kontrol sosial
·
Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
untuk keperluan:
a) Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
b) Fungsi regulatoris, bahasa digunakann untuk
mengendalikan prilaku orang lain
c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk
berinteraksi dengan orang lain
d) Fungsi personal, bahasa dapat digunakan
untuk berinteraksi dengan orang lain
e) Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan
untuk belajar dan menemukan sesuatu
f) Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan
untuk menciptakan dunia imajinasi
g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan
untuk menyampaikan informasi
·
Fungsi khusus bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai,
yaitu:
a) Bahasa resmi kenegaraan
b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta kepentingan pemerintahd) Alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
·
Fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara:
a) Bahasa resmi kenegaraan
b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta kepentingan pemerintah
d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi
·
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat,
sehingga perlu dibakukan atau distandarkan.
a) Ejaan Van Ophuijen (1901)
b) Ejaan Soewandi (1947)
c) Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972)
d) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Istilah
(1975)
e) Kamus besar Bahasa Indonesia, dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988)
·
Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh
bahasa baku, yaitu:
1.
Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan
suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
2.
Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku
memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
3.
Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir
berbahasa indonesia dengan baik dan benar.
4.
Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku
merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolok ukur yang disepakati bersama
untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa
Melestarikan Bahasa Indonesia
Setelah mengetahui peranan dan fungsi Bahasa
Indonesia yang begitu penting rasanya begitu miris jika nantinya kegunaan
bahasa Indonesia mulai tergeser oleh ere globalisasi. Bayangkan jika generasi
muda nantinya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak benar dan cenderung lebih
memilih bahasa lain, jika yang mereka gunakan bahasa Inggris memang bagus tapi
bagaimana jika mereka menggunakan bahasa buatan mereka sendiri yang aneh dan
acak-acakan sekarang saja muncul banyak versi bahasa yang disebut bahasa ALAY.
Lama-kelamaan generasi muda ini mungkin akan menyepelekan aturan penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar akhirnya mereka tidak memiliki kemempuan
untuk menulis berbagai penulisan yang bersifat formal atau harus baku seperti Karya
Ilmiah.
Oleh karena itu sudah seharusnya kita menjaga
peranan dan fungsi Bahasa Indonesia tetap sebagaimana mestinya. Cukup dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam berbicara sehari-hari tidak perlu
baku namun cukup pantas untuk di dengar atau saat menulis pesan atau status di
media sosial tidak menggunakan (jangan terlalu sering) singkatan yang aneh dan
tidak teeratur ukurannya (ALAY).
Sumber :
http://yuniparantika.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar