ABSTRAKSI
Sebagai bahan penyampaian informasi,
surat undangan memiliki peran penting di suatu acara pernikahan untuk
mengkomunikasikan isi undangan kepada penerima undangan dengan berbagai tipe undangan yang dirancang semenarik mungkin. Saat ini surat undangan banyak dibuat dengan menggunakan media cetak
dalam bentuk dua dimensi (2D) seperti halnya brosur, spanduk dan media cetak
lainnya. Namun kurang menariknya
undangan yang ditampilkan dalam bidang 2D membuat calon pelanggan tidak dapat
mengilustrasikan tipe undangan secara lebih nyata.
Dengan menggunakan Augmented Reality yang
merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya
kedalam kehidupan nyata, serta beberapa software pendukung lainnya, maka dibuatlah aplikasi
Implementasi Augmented Reality Pada Penjualan Surat Undangan Pernikahan Berbasis
Android yang diharapkan dapat membantu calon pelanggan dalam mengilustrasikan
surat undangan secara lebih nyata. Aplikasi ini menggunakan software game engine Unity 3D dan
pemodelan objek 3D digunakan dengan menggunakan software Blender 2.76. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan pada
perangkat mobile berbasis android.
1.1
Latar
Belakang Masalah
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi pada telepon seluler atau handphone saat ini mengalami
perkembangan yang sangat cepat. Pada mulanya, telepon menggunakan kabel sebagai perantara atau penyambung, agar
seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain dari jarak jauh.
Namun, saat ini telepon berevolusi menjadi telepon genggam (handphone), yang sudah tidak lagi
menggunakan kabel dan memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding telepon yang terdahulu.
Perkembangan ini diikuti dengan semakin banyaknya pengguna handphone diberbagai aspek
kehidupan, salah satunya adalah di bidang pengetahuan dan bidang pendidikan.
Hampir semua vendor handphone (Smartphone) sudah memproduksi smartphone berbasis android.Hal ini membuktikan bahwa perkembangan handphone berbasis android
sangat menakjubkan. Oleh karena itu saat ini banyak developer
yang menciptakan berbagai macam aplikasi berbasis android yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing.
Seiring dengan
perkembangan media telekomunikasi, berkembang pula pengolahan citra. Pengolahan
citra adalah pemprosesan citra menggunakan komputer menjadi citra yang lebih
baik dan sesuai dengan keinginan pemakai. Perkembangan ini dimulai pada tahun 1957-1962
saat pertama kali Augmented Reality
(AR) dikenalkan oleh seorang cinematographer
yang bernama Morton Heiling. Beliau menciptakan dan mempatenkan sebuah
simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran, dan bau. Konsep dasar Augmented Reality yaitu berupa teknologi
yang menggabungkan antara dunia virtual
dengan dunia nyata. Saat ini teknologi AR banyak dimanfaatkan di berbagai
bidang, seperti pada bidang kedokteran, pendidikan hinggahiburan. Dalam dunia hiburan diperlukan
sebuah media informasi yang menarik seperti pembuatan iklan dan undangan.
Pembuatan surat undangan dengan tampilan 3D akan berbeda dengan surat
undangan yang lain karena menggunakan objek digital yang dapat dimunculkan ke
dunia nyata, dan akan lebih menarik karena bukan hanya untuk memberikan
informasi pelaksanaan pesta
pernikahan saja, tetapi dapat memberikan hiburan kepada
penerima undangan karena mereka dapat melihat tampilan gambar yang muncul pada surat
undangan yang biasanya hanya berbentuk 2D.
Dengan memanfaatkan teknologi yang terus menerus berkembang, tampilan
3D menjadi salah satu aspek yang penting dalam pembuatan animasi pada undangan tersebut.
Penulis tertarik untuk membuat Surat
Undangan yang didalamnya terdapat objek 3D menggunakan teknologi Augmented Reality (AR).
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis
akan mengimplentasikan teknologi Augmented
Reality pada smartphone berbasis Android, dengan membuat sebuah penulisan
ilmiah dengan judul penulisan “Implementasi
Augmented Reality Pada Penjualan Surat Undangan Pernikahan Berbasis
Android”
Sebelumnya kartu undangan dibuat dengan menggunakan
kertas dan kurang menarik, Pembahasan dalam penulisan ilmiah ini adalah
bagaimana menerapkan teknologi Augmented
Reality pada surat undangan. Sedangkan, untuk pembuatan model 3D penulis menggunakan aplikasi
Blender 2.76, Unity 3D dan Vuforia untuk menampilkan model yang telah dibuat.
Penulis hanya membuat masing-masing satu buah untuk setiap tipe undangan. Model
aplikasi Augmented Reality dapat dioperasikan menggunakan android dan menggunakan camera pada
smartphone.
Tujuan penulisan ilmiah ini adalah membuat surat undangan
pernikahan menggunakan
Augmented Reality agar pembeli dapat berinteraksi langsung dengan surat
undangan dan membuat tampilan surat undangan lebih menarik dalam bentuk 3D, serta mempermudah konsumen memilih jenis surat undangan.
Dalam hal ini penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk
mengumpulkan data dan
informasi yang bisa digunakan untuk membantu proses pembuatan program aplikasi
ini, baik melalui buku, makalah atau artikel pada situs internet yang
berhubungan dengan penulisan yang penulis buat.
Adapun tahapan yang digunakan dalam proses
pembuatan dan penerapan penilitian ini adalah :
1. Perencanaan,
membuat rencana tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Tahap
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan
perangkat lunak yang akan digunakan, perangkat lunak yang digunakan yaitu Blender 2.76.
b. Menentukan
perangkat keras yang akan digunakan. Perangkat keras yang digunakan adalah
sebuah laptop dengan prosesor Intel Core
i5, dengan RAM 2 GB. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows 7
Professional.
2. Analisis,
pada tahap analisis ini adalah penulis mengumpulkan berbagai informasi mengenai
AR (Augmented Reality), Blender, dan
Android dengan membaca buku-buku dan explorasi
di internet.
3. Perancangan,
proses perancangan ini bertujuan agar pengguna dapat menggunakan aplikasi ini
dengan mudah, sehingga maksud dan tujuan dari pembuatan aplikasi ini dapat
terpenuhi.
4. Pengkodean,
setelah tahap perancangan selesai, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah
tahap pengkodean. Tahap pengkodean adalah menerjemahkan desain yang telah
dibuat kedalam aplikasi perangkat lunak yang dipakai.
5. Uji
Coba, melakukan pengujian terhadap aplikasi menggunakan Android version 5.0.2, ditahap ini penulis akan dapat melihat
apakah ada kesalahan atau kekurangan dalam tampilan dari aplikasi yang dibuat.
Secara
garis besar, penulisan ilmiah ini dibagi dalam empat bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
·
Bab I
Pendahuluan berisi
tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
·
Bab II
Landasan Teori berisi
tentang pengertian kartu undangan, AR (Augmented
Reality), Blender, teori-teori yang mendukung augmented reality dan software
library yang digunakan.
·
Bab III
Analisan dan Perancangan merupakan bab
yang membahas tentang perancangan aplikasi, dimulai dari gambaran umum
aplikasi, pembuatan model tiga dimensi, marker,
serta
penggunaan aplikasi.
·
Bab IV
Penutup yang membahas kesimpulan dan saran yang
diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penyempurnaan dari
penulisan ini.
2.1. Augmented Reality
Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan
ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu
memproyeksikan benda–benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti
realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau
melengkapi kenyataan.
Benda-benda maya menampilkan informasi
yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini
membuat Augmented Reality sesuai
sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia
nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna
melaksanakan kegiatan – kegiatan dalam dunia nyata.
Augmented
Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera,
termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang –
bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented Reality juga telah diaplikasikan dalam
perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.
Bidang-bidang yang pernah sudah memanfaatkan/menerapkan
teknologi AR adalah:
-
Hiburan
(entertainment) : Dunia
hiburan membutuhkan AR sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh
hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan
ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan
teknologi AR, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi
tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam
animasi tersebut.
-
Latihan
Militer (Military Training)
: Militer telah menerapkan AR pada
latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan AR untuk membuat
sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti
melakukan perang sesungguhnya.
-
Enginering Design : Seorang
engineering design membutuhkan
AR untuk menampilkan hasil design
mereka secara nyata terhadap klien. Dengan
AR klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.
-
Robotics dan Telerobotics : Dalam bidang robotika,
seorang operator robot, mengunakan pengendali pencitraan visual dalam
mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan AR dibutuhkan di dunia robot.
-
Consumer Design : Virtual reality telah
digunakan dalam mempromosikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang
menggunkan brosur virtual untuk
memberikan informasi yang lengkap secara
3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.
-
Kedokteran (Medical)
: Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di
dunia kedokteran, seperti misanya, untuk pengenalan operasi, pengenalan pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu,
bidang kedokteran menerapkan AR pada
visualisasi penelitian mereka.
2.2. Android
Android adalah
sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti.
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat piranti
lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, dari 34 perusahaan
piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel,
Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Nama Android
sendiri diambil dari bahasa Yunani, yang berarti “spesies atau menyerupai”.
Dengan icon robot berwarna hijau, android
menjadi ancaman baru bagi sistem operasi lainnya dan siap menghadapi persaingan
dalam merebut pasar telepon seluler.
Pada tanggal 5
November 2007, Android bersama Open
Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada
perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah
lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat
seluler.
Perangkat pertama yang menjalankan Android adalah smartphone yang
dikembangkan oleh HTC Dream atau T-Mobile G1, yang secara resmi
diluncurkan pada 23 September 2008. Penjualan perangkat ini di pasar AS dimulai
pada bulan Oktober 2008. Segera setelah itu beberapa produsen smartphone juga
mengumumkan niat mereka untuk merilis perangkat berdasarkan platform Android.
Google Android tidak hanya diatur di
smartphone, platform ini juga cocok untuk netbook. Jadi beberapa produsen
netbook seperti Asus, MSI, Dell dan Acer segera mengumumkan rilis perangkat berdasarkan platform mobile dari Google.
2.2.1. Fitur-Fitur Android
a.
Aplication
Framework
Mendukung
pemakaian komponen-komponen yang mudah diganti dan dipergunakan kembali
(reusable).
b.
Dalvik
Virtual Macine
Mesin
virtual di optimalkan untuk perangkat mobile.
c.
Optimize
Graphics
Di
dukung oleh custom 2D graphic library,
3D graphics dibangun berdasarkan OpenGL ES 1.0 specification (dukungan hardware
acceleration optional).
d.
SQLite
Untuk
penyimpanan database terstruktur.
e.
Media
Suport
-
Untuk mendukung berbagai audio, video dan image
formats (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPEG, PNG, GIF).
-
GSM,
Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
-
Kamera,
Global Positioning System (GPS),
kompas, NFC dan accelerometer
(tergantung piranti keras).
2.2.2. Perkembangan Android
a. Android Beta
Pertama kali dirilis pada tanggal 5
November 2007, kemudian pada 12 November 2007 Software Development Kit (SDK) dirilis oleh Google.
b. Android Versi 1.0 (Astro)
Pertama kali dirilis pada 23
September 2008. Sebenarnya Android versi pertama ini akan dinamai dengan nama
"Astro" tapi karena alasan
hak cipta dan trademark nama"Astro" tidak jadi disematkan pada
versi pertama dari OS Android ini. HTC Dream
adalah ponsel pertama yang menggunakan OS ini.
c. Android 1.1 (Bender)
Versi ini dirilis pada 9 Maret 2009,
yang muncul dengan pembaruan terhadap estetika pada aplikasi, jam, alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan
pemberitahuan email. Namun versi Android kedua ini juga mengalami
masalah penamaan yang sama dengan versi pertamanya. Pada awalnya Android ini
akan diberi nama "Bender"
akan tetapi karena alasan melanggar trademark,
nama "Bender" tidak jadi
disematkan pada versi Android ini. Awalnya versi OS Android ini dirilis untuk
perangkat T-Mobile G1 saja. Versi ini merupakan update untuk memperbaiki beberapa bugs, mengganti API dan menambahkan beberapa fitur.
d. Android versi 1.5 (Cupcake)
Pertama kali dirilis pada 30 April
2009.Cupcake atau dalam terjemahan
bebas berarti kue cawan. Ada beberapa pembaruan dan juga penambahan beberapa
fitur pada versi ini yaitu adanya kemampuan untuk merekam dan menonton video
pada modus kamera, upload video ke
Youtube dan gambar ke Picasa secara langsung, dukungan Bluetooth A2DP, animasi
layar, dan keyboard pada layar. OS
ini berbasiskan pada kernel Linux 2.6.27.
e. Android versi 1.6 (Donut)
Versi ini dirilis pada September 2009. Donut dikenal juga dengan kue berlubang dipakai sebagai nama alias
dari versi Android 1.6. Versi ini dirilis
mempunyai kemampuan proses pencarian yang lebih baik dibanding
sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Serta ada
tambahan fitur galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan
dihapus. Versi ini telah mampu diintegrasikan dengan CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine.
f. Android 2.0/2.1 Éclair
Versi ini dirilis pada 9 Desember
2009.Eclair adalah kue sus yang
berbentuk panjang dengan toping coklat diatasnya.Ada penambahan fitur untuk pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2,
perubahan UI dengan browser baru dan
dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP,
digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Beberapa versi updatenya antara Android v.2.0 kemudian v2.0.2 dan terakhir v.2.1.
g. Android versi 2.2 (Froyo)
Versi ini dirilis pertama kali pada
20 Mei 2010.Froyo (Frozen yoghurt) adalah yoghurt (susu yang dibuat melalui
fermentasi bakteri) yang dibekukan mirip seperti ice cream. Froyo dipakai
sebagai nama alias dari sistem operasi Android versi 2.2. Pada versi ini sudah support terhadap Adobe Flash Player
10.1. Peningkatan pada kecepatan membuka dan menutup aplikasi, serta penggunaan
SD Card sebagai tempat penyimpanan
aplikasi. Ketika Android Froyo hadir
mulai muncul banyak diskusi yang membahas mengenai persaingan antara Android
dengan iOS yang akan semakin ketat di masa yang akan datang. Beberapa versi update yang dirilis antara lain Android
v.2.2.1 hingga v.2.2.3.
h. Android 2.3 (Gingerbread)
Versi ini dirilis pada 6 Desember
2010.Gingerbread adalah kue yang
terbuat dari jahe, biasanya berbentuk boneka sering disajikan sebangai teman
minum kopi.Gingerbread dipakai
sebagai nama alias dari sistem operasi Android versi 2.3 Terjadi banyak
peningkatan pada versi Android yang satu ini dibandingkan dengan versi
sebelumnya. Dirancang untuk memaksimalakan kemampuan aplikasi dan game.Serta mulai digunakannya Near Field Communication (NFC).Perbaikan
terhadap dukungan layar resolusi WXGA
dan diatasnya. Beberapa versi update
yang dirilis antara lain v.2.3.3 hingga v.2.3.7. Sampai saat ini Android Gingerbread merupakan versi Android yang
memiliki pengguna terbanyak dibandingkan dengan seri Android lainnya, yaitu
mencapai 65% dari seluruh versi Android yang dirilis.
i.
Android versi 3.0 (Honeycomb)
Versi ini dirilis pada 22 Februari
2011.Honeycomb atau sarang madu
adalah bagian dari hasil lebah yang dimanfaatkan selain dari madunya itu
sendiri. Honeycomb dipakai sebagai
nama alias dari sistem Android versi 3.0 Android versi ini merupakan OS yang
didesain khusus untuk pengoptimalan pengunaan pada tablet PC.
j.
Android versi 4.0 (Ice cream Sandwich)
Sistem
operasi ini dirilis pada 19
Oktober 2011 .Ice cream, Ice cream dipakai sebagai nama alias
dari Android versi 4.0. Smartphone
yang pertama kali mengunakan OS Android ini adalah Samsung Galaxy Nexus.Secara
teori semua perangkat seluler yang menggunakan versi Android sebelumnya, Gingerbread, dapat di-update ke Android Ice creamSandwich.Namun sampai saat ini kebanyakan smartphone yang menggunakan Android ICS
merupakan smartphone kelas high-end yang dijual dengan harga cukup
mahal.Mungkin karena alasan inilah distribusi versi Android satu ini tidak
lebih dari 8% sampai pertangahn tahun 2012 ini.
k. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa
sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur
pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now juga
menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada
waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi
cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android
Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali
dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.
l.
Android
versi 4.4 (KitKat)
Sistem
operasi ini dirilis pada tanggal 3 September 201. Sistem operasi Android KitKat
4.4 muncul pertama kali pada smartphone besutan LG yang telah bekerjasama
dengan Google yaitu Nexus 5. Pada versi ini terdapat fitur baru dan lengkap
yaitu Smart Caller ID dan Google Now. Yang menjadi nilai tambah pada versi ini
adalah adanya peningkatan memori serta mengoptimalkan layar untuk lebih
sensitif terhadap sentuhan tangan.
m.
Android
versi 5.0 (Lollipop)
Versi Android Lollipop adalah versi Android yang terbaru.
Versi ini dirilis resmi oleh Google pada tanggal 25 juni 2014 lalu. Google membuat
revolusi besar pada sektor tampilan interface. Android Lollipop akan tampil
lebih berwarna dan responsif. Meskipun banyak perubahan tampilan, namun para
pengguna dijamin tidak akan kesulitan. Sebagian aspek interface masih sangat
akrab dengan pengguna Android. Dengan Lollipop, perangkat Android Anda akan
mampu berintegrasi dengan banyak perangkat. Tak hanya berbagi konten, kini Anda
juga dimungkinkan untuk berbagai tampilan layar dengan perangkat lain yang
sama-sama berbasis Android.
2.3 Unity 3D
Unity3d atau Unity adalah
sebuah software atau program komputer yang saat ini sedang
populer di kalangan game developer atau para pembuat game. Dengan program Unity3d
kita bisa membuat game dengan mudah dan cepat, dan yang lebih menguntungkan
lagi bahwa game yang kita buat bisa dimainkan di berbagai platform, mulai dari
PC (Windows, Mac), Website (Unity Web Player, Flash), Perangkat Mobile
(Android, iOS), dan berbagai perangkat console (Nintendo Wii, PS3, Xbox 360).
Program Unity3d terdiri
dari dua versi yaitu ada yang versi FREE dan PRO.
Versi FREE merupakan versi gratis dari Unity sedangkan versi PRO merupakan
versi berbayar yang pada saat artikel ini ditulis harganya $1500. Versi PRO ini
dapat dicoba selama 30 hari, setelah habis masa percobaan akan menjadi versi
FREE jika kita tidak membeli lisensinya. Perbedaan versi-versi ini terletak
pada fitur-fiturnya, dimana versi PRO dijual dengan fitur lengkap sedangkan
versi FREE digratiskan dengan beberapa fitur saja. Versi FREE hanya mendukung
berbagai perangkat saja, sedangkan versi PRO mendukung banyak perangkat.
Hal yang paling menarik dari Unity3d
adalah kemampuannya dalam mendukung berbagai perangkat teknologi.Unity3d
membutuhkan perangkat tambahan (add-on) untuk melakukan hal itu.DImana
perangkat tambahan (add-on) tersebut dijual dengan harga tertentu.
Namun ada berita penting dari Unity3d
tertanggal 21 Mei 2013 yang dimuat di blog
resmi Unity yaitu bahwa sebuah game atau applikasi yang dibuat agar dapat
dimainkan di perangkat mobile yang selama ini membutuhkan add-on dengan lisensi
PRO sekarang sudah di gratiskan alias FREE. Jadi sekarang kita bisa membuat
game atau aplikasi yang bisa kita jalankan di perangkat mobile (Android dan
iOS) dengan mudah dan gratis.
Hal utama yang membuat Unity3d sangat
terkenal adalah kemampuannya dalam mengontrol berbagai Object (GameObject)
dalam game atau applikasi dengan mudah. Fitur GUI (Graphic User
Interface), Audio, Animasi, Effect, dan Scripting (Pemrograman)
dimiliki oleh Unity3d dan proses mempelajarinya sangat mudah untuk pemula.
Unity3d mendukung Scripting
(pemrograman) dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman diantaranya C#,
JavaScript (UnityScript), dan BOO Script. Jika sebelumnya kita mempunyai code
C# yang penting, kita bisa menggunakannya di Unity dengan mudah.
Hal lain yang penting dari Unity adalah
adanya Asset Store, dimana disini kita bisa membeli berbagai
paket yang bisa kita gunakan sebagai asset dalam project kita, juga tersedia
beberapa yang gratis.
2. 4. Blender
Blender adalah aplikasi grafis 3D yang dapat
digunakan untuk pemodelan, texturing
rendering, editing dan membuat
aplikasi 3D interaktif, termasuk
permainan video, film animasi atau efek visual. Blender juga merupakan salah
satu free open source 3D konten
penciptaan suite tersedia untuk
sistem operasi termasuk Linux dan digunakan untuk dikembangkan secara komersial, tetapi sekarang dirilis di
bawah GPL.
Blender memiliki fitur sama kuat mengatur
dalam lingkup dan kedalaman ke ujung lain tinggi 3D software seperti Softimage | XSI, Cinema 4D, 3ds Max dan Maya.
Perangkat lunak ini juga berisi fitur yang merupakan ciri khas dari model
perangkat lunak high-end dan
merupakan Open Source yang paling
populer grafis 3D aplikasi yang tersedia, dan merupakan salah satu yang paling
didownload dengan lebih dari 200.000 download
dari rilismasing-masing.
2.4.1. Fitur-Fitur
Blender
-
Model
: Obyek 3D tipe, termasuk jerat poligon,
permukaan NURBS, Bezier dan kurva B-spline;
multiresolusi patung kemampuan; Modifier stack deformers; model Mesh;Python Scripting
-
Rigging:
Skeleton kode ciptaan; Skinning;
lapisan Bone; B-splinesinterpolated tulang.
-
Animasi:
animasi editor non-linear; Vertexframing kunci untuk morphing, animasi Karakter berpose editor; deformersanimasi, pemutaran Audio; sistem kendala animasi.
-
Rendering
: raytracer inbuilt; oversampling, blor gerak, efek pasca
produksi, ladang, non-square pixel,
lapisan Render dan melewati; Render baking ke peta UV, Efek termasuk
halo, suar lensa, kabut, vektor
motion-blur proses pasca- , dan proses pasca-defocus;
Ekspor naskah untuk penyaji eksternal.
-
UV unwrapping
: Laurent dan metode Berdasarkan Sudut unwrapping;unwreapping
berdasarkan jahitan; falloff proporsional mengedit peta UV.
-
Shading
: membaur dan shader specular;Node
editor; hamburan Bawah, shading
Tangent; peta Refleksi.
-
Fisika
dan Partikel
: sistem Partikel dapat dilampirkan ke mesh objek; simulator Fluida;
solver Realtime tubuh lembut.
-
Imaging dan Komposisi : multilayer OpenEXR dukungan; filternode komposit, konverter, warna dan operator vektor; 8
mendukung prosesor; sequencer realtime
dekat; Bentuk gelombang dan U / V menyebar plits.
Realtime 3D/Game Penciptaan : editor grafis logika;
Bullet Fisika dukungan Perpustakaan; jenis Shape: polyhedron Convex, kotak, bola, kerucut, silinder, kapsul, majemuk,
dan mesh segitiga statis dengan mode auto penonaktifan; tabrakan Diskrit;
Dukungan untuk kendaraan dinamika; Mendukung semua modus pencahayaan OpenGL; Python scripting; Audio
2.5.Vuforia
Vuforia adalah SDK yang disediakan oleh Qualcomm untuk
membantu para developer membuat
aplikasi-aplikasi Augmented Reality
(AR) di mobile phones (iOS, Android).
SDK Vuforia sudah sukses dipakai di beberapa aplikasi-aplikasi mobile untuk kedua platform tersebut. Salah satunya adalah James May’s Science
Stories.
AR Vuforia memberikan cara berinteraksi yang memanfaatkan kamera mobile phones untuk digunakan sebagai perangkat masukan, sebagai
mata elektronik yang mengenali penanda tertentu, sehingga di layar bisa
ditampilkan perpaduan antara dunia nyata dan dunia yang digambar oleh aplikasi.
Dengan kata lain, Vuforia adalah SDK untuk computer
vision based AR. Jenis aplikasi AR yang lain adalah GPS-based AR.
2.5.1. Image
Targets
Untuk menerangkan bagaimana Vuforia mengenali target
berupa gambar. Tidak perlu berupa QRCode namun juga bukan sembarang gambar.
Untuk menilai bagus tidaknya sebuah gambar untuk dijadikan target, Qualcomm
menyediakan Target Management System
(TMS) yang akan menilai berapa rating
sebuah gambar, mulai dari satu hingga lima bintang. Target yang bagus adalah
yang memiliki banyak bagian, bagian-bagian tersebut terdistribusi secara merata
di seluruh gambar, jarak antar bagian kecil atau nol, objek-objek yang
membentuk gambar memiliki sisi-sisi yang tegas dan kontras lokal yang tinggi.
2.5.2. Frame
Markers
Frame marker merupakan penanda yang memiliki id unik. Id tersebut dibentuk
menjadi suatu pola biner di sekeliling sisi gambar penanda, menjadi semacam
pigura dari gambar yang dipilih. Gambar apapun boleh dipakai. Tidak ada
ketentuan khusus mengenai hal tersebut karena yang penting adalah piguranya,
bukan gambarnya. Vuforia menyediakan 512 Frame
Markers yang bisa digunakan bersama-sama dalam satu aplikasi. Akan tetapi,
jumlah Frame Markers yang akan
dikenali oleh Vuforia dalam satu waktu yang sama adalah lima buah.
2.5.3. Multi
Target
Suatu Multi Target
terdiri dari lebih dari satu Image Target.
Image Target-Image Target yang
menjadi faktor dari suatu Multi Target
memiliki hubungan spasial yang tetap antara satu dengan yang lain. Jika satu
bagian Multi Target terdeteksi maka
seluruh bagian yang lain dapat ditelusuri berdasarkan posisi relatif dan orientasi. Multi Target dapat dikenali cukup dengan tampilnya satu saja bagian
dari Multi Target tersebut di kamera.
2.5.4. Virtual
Buttons
Virtual Buttons mendemonstrasikan bagaimana kita dapat membuat button virtual pada gambar penanda dengan menandai area tertentu
pada gambar yang dijadikan Image Target.
Dengan demikian, pengguna dapat menekan button
di gambar marker dan bukan button di perangkat mobile.
3.2 Tahap
Perencanaan
Dalam perencanaan
pembuatan aplikasi Augmented Reality
ini penulis memutuskan untuk melakukan pembenahan dalam bidang
pemasaran, dengan membuat kartu
undangan interaktif dengan menggunakan teknologi Augmented Reality untuk mengefesienkan
proses pemasaran yang sebelumnya menggunakan kartu undangan biasa dan promosi melalui jejaring sosial.
Spesifikasi laptop yang penulis gunakan dalam penulisan ilmiah ini menggunakan
satu unit komputer dengan Prossesor Intel
Core i5-2450M CPU @ 2,5GHz, RAM 2GB, sistem operasi Windows 7 Professional 32-bit, VGA Intel(R) HD Graphics Family.
Beberapa aplikasi
yang penulis gunakan dalam proses membangun aplikasi Augmented Reality ini
adalah sebagai berikut:
1. Blender
2. Unity
3D
3. Vuforia
4. CorelDRAW
X7
Unified Modeling
Language (UML) yang terdiri dari diagram dan Activity diagram yang menjadi pedoman umum dalam langkah-langkah
pembuatan program aplikasi yang penulis rancang.
3.3.1 Use Case Diagram
Didalam Use Case
Diagram akan dijelaskan tahapan interaksi
dan cara beroperasi aplikasi Augmented
Reality yang penulis rancang, seperti yang terlihat pada gambar 3.1 ada dua
aktor yaitu actor dan penerima undangan. Pertama-tama bagian actor akan
memberikan surat undangan yang sudah diberikan marker dan link untuk
mendownload kamera untuk AR pada android kepada penerima undangan, lalu
penerima undangan mendownload kamera pada link yang tertera pada surat
undangan, kemudian menscan surat undangan yang sudah diberi marker, setelah
discan maka kartun akan muncul diatas surat undangan.
![](file:///C:\Users\Rohman\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
Gambar 3.1 Rancangan Use Case Diagram
3.3.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi dari awal aktivitas di
mulai sampai dengan berakhir, aktivitas pertama bagian penjual memberikan brosur
undangan kepada pembeli undangan, selanjutnya sipembeli akan mendownload kamera untuk AR pada android, setelah itu
sipembeli akan menggunakan perangkat android untuk menscan brosur undangan yang
sudah diberi marker, kemudian perangkat android akan merespon dan akan
menampilkan model 3D pada surat undangan.
![](file:///C:\Users\Rohman\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Gambar 3.2 Rancangan Activity Diagram
3.3.3 Squence Diagram
Sequence Diagram merupakan suatu interaksi antara objek-objek dalam suatu sistem dan
terjadi komunikasi yang berupa pesan (message) serta parameter waktu. Interaksi
dimulai oleh bagian actor terlebih dahulu memberikan brosur undangan kepada pembeli
undangan, kemudian sipembeli membaca brosur undangan yang diterimanya dan
mengikuti arahan yang diberikan untuk mendownload aplikasi kamera untuk AR pada
android, setelah itu sipembeli menscan brosur undangan yang sudah diberi
marker, lalu output animasi akan muncul sesuai yang dijelaskan pada gambar
![squence diagram](file:///C:\Users\Rohman\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
Gambar 3.3 Squence Diagram
3.4 Perancangan Tampilan
Halaman ini akan membahas tentang perancangan tampilan
yang Penulis desain untuk tampilan yang akan digunakan dalam apliksi android
Augmented Reality.
3.5 Pembuatan Aplikasi
Pembuatan objek pada pembahasan ini menggunakan aplikasi
Open Source Blender 2.74 dan website BlendSwap (http://www.blendswap.com).
Pembuatan objek terdiri dari pembuatan nama beserta objek lainya.
3.5.4 Pembuatan Desain Marker menggunakan CorelDrawX7
Proses ini adalah
proses awal dari membuat Augmented
Reality. Penulis akan menjelaskan tahapan membuat desain marker menggunakan CorelDrawX7. Penulis menggunakan CorelDrawX7 karena
CorelDrawX7 merupakan salah satu software
pengolah gambar berbasis vector terbaik.
3.5.5 Pembuatan Marker
Setelah membuat
desain marker, selanjutnya penulis
akan menjelaskan cara membuat marker.
Marker berfungsi sebagai media untuk menampilkan
objek undangan ketika di arahkan pada kamera smartphone.
Berikut ini adalah langkah membuat marker :
Pada tahapan ini akan diuraikan
langkah-langkah pembuatan aplikasi android Augmented Reality dengan menggunakan
Unity 3D. tahap ini meliputi Import Package Vuforia, Import Package Marker,
Imput package ColourPicker, Mewarnai object, Pembuatan Menu utama, dan
Pembuatan Script C#.
3.6.1 Uji Coba Aplikasi Pada Unity
Sebelum aplikasi
siap dijalankan pada gadget android,lakukan ujicoba terlebih dahulu pada
aplikasi Unity untuk mengurangi resiko kesalahan yang dapat terjadi.
Berdasarkan
hasil dari penulisan ilmiah ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
Aplikasi Augmented Reality yang penulis rancang ini dapat meningkat minat dari
para calon pembeli Surat Undangan karena adanya interaksi langsung dengan Surat
Undangan yang akan dibeli. Juga dengan menggunakan Aplikasi Augmented Reality
yang sudah Penulis rancang dapat membantu Penjual dalam pemasaran produk Surat
Undangan yang mereka tawarkan.
Penulis
menyadari dalam penulisan dan pembuatan aplikasi Surat Undangan yang berbasis
Augmented Reality ini masih terdapat banyak kekurangan
Aplikasi
ini memiliki banyak kekurangan yaitu hanya memiliki 3 bentuk Tipe Undangan
sebagai wakil dari banyak bentuk Surat Undangan yang ada, yaitu Tipe 1 (Biasa),
Tipe 2 (Sederhana), Tipe 3 (Mahal),untuk itu jika aplikasi ini nantinya akan
dikembangkan lebih lanjut lagi akan lebih baik jika ditambakan lebih banyak
referensi bentuk Surat Undangan, juga ditambahkan tombol untuk merubah ukuran Surat
Undangan langsung dari aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar